Terkadang, kebahagiaan itu cukup dengan hal-hal simple...
Semester ini, semua hal campur aduk. Banyak keputusan besar yang gua mulai dan banyak langkah besar gua ambil. Seiring perjalanan, semua doa gua terjawab. Akankah ini berakhir bahagia...
Sewaktu awal semester ini, gua kaya kapal hilang arah. Gua gatau siapa temen, siapa lawan. Mana asli, mana palsu. Everything seems so fine, but it's not... Gua pengen mulai dari 0 tapi semua udah terlambat. Inilah situasi gua sekarang. Gua memilih untuk lari...
Gua capek harus ngejar lingkungan, gua capek harus ngejar omongan orang. Gua mau berhenti di tempat dan cari, siapa sesungguhnya temen gua. Ya, gua lakuin itu. Gua sadar kalau, hidup masih akan berjalan tanpa gua. haha Sebuah kenyataan yg miris. Ga ada yg sadar gua hilang.
Akhirnya, entah kenapa, gua lari ke teman sekelas gua. Mereka menerima gua. Mereka menyambut gua dan mereka tulus... Terutama 2 orang yang selalu ngebangun dan ngebantu gua menikmati kembali masa kuliah, Amin dan Mirul.
2 insan ini udah jadi lebih dari roommate gua selama 1 semester ini. Dengan mereka, gua ngerasa ada dan menjadi diri gua tanpa harus berubah. Kakak beradik, sebutan temen sekelas gua kepada kami. hahaha Amin, walaupun sedikit emosional, dan kasar. Tapi dia sangat peduli akan temannya. Dia ga segan membantu dan sangat mudah memaafkan orang. Mirul, cuek, percaya diri, dan sensitif. Ditambah supel dan netral, dia gampang bergaul dengan orang lain.
Gua pernah berhenti dan menghilang karna emosi dengan beberapa candaan mereka. Tapi mereka juga berhenti dan menunggu. Mereka minta maaf, mereka berubah dan ya mereka peduli gua hilang. Beberapa dari mereka datang personal menanyakan gua dan minta maaf langsung. Dalam 1 hari itu juga, dari marah gua jadi ngerasa bersalah.
Ditambah lagi, temen sekelas gua yang selalu ada dan meramaikan hidup gua. Mad, Fazie, Hafiz, Syuib, Kiyoh, Ijat, Ikmal, Bari, Fifi dan masih banyak lagi. Terima kasih udah berteman dengan gua secara tulus... Terima kasih banyak semuanya...
